Salam

Salam Ramadlan

7.30.2011

Renungkanlah

Renungkanlah.

Siapa yang tau sampai kapan kita hidup?!
Siapa yang tau berapa lama lagi kita harus menebus semua dosa?!
Siapa yang tau takdir apa yang akan terjadi pada kita?!
Siapa yang tau setelah mati kita akan ditempatkan dimana, surga atau neraka?!

Siapa yang tau apa yang akan terjadi besok?!
Apa kita masih dapat berjalan seperti hari ini
Apa kita masih bisa membaca seperti saat ini
Kegembiraan yang kita rasakan dapat langsung berubah hanya dalam satu kedipan
Seberapa besar kuasa manusia tuk melawan kata ”kun”
Hanya dengan 0.005 detik atau bahkan kurang dari itu semua dapat terjadi
Harta, nyawa dan segalanya menjadi tak berarti dan kan lenyap tanpa kompromi
Apa yang dapat diperbuat manusia?!
Membayangkan saja tak sanggup
Apa kamu punya ”tabungan” untuk menghadapinya?!
Siapkanlah imanmu mulai dari sekarang 
***
Read More

Diriku Dalam Fikirku

Pada malam dengan keheningan dan gelapnya
Dalam butiran cahaya bintang yang bertaburan
Kurenungi hakikat penciptaanku sebagai makluk bumi
Kucurahkan semua rasio ku tuk berfikir.....

Betapa kecilnya diriku ini.....
Seseorang diantara taburan manusia yang perpijak pada bumi
Betapa kecilnya bumi ini.....
Sebuah planet diantara taburan bintang dan galaksi

Betapa besarnya alam semesta ini......
Luas dan masih tak terjelajahi dengan teknologi masa kini
Betapa maha besarnya pencipta alam semesta ini.....
yang telah mencipta dengan keindahan dan harmoni

Pada Siang Dengan Keriuhan dan Terangnya
Dalam hiruk-pikuk aktifitas penduduk bumi
Kurenungi hakikat penciptaanku sebagai manusia
Kucurahkan semua rasio ku tuk memahami.....

Ku terlahir di dunia sebagai seorang bayi
Dalam asuhan dan bimbingan orang tua
Untuk belajar menjadi Khalifah di muka bumi
Dan beribadah kepada ALLAH yang maha ESA

Menjalani takdir ALLAH berupa Ujian dan Cobaan di dunia
Dibekali dengan Nafsu dan Akal Fikiran
Dituntun dengan kitab Alquran
Serta Alhadist melalui Rasul-NYA

Senang, susah, sedih, gembira
Menangis, tertawa, termenung, ceria
Pasrah, khawatir, ikhlas, kecewa
Resah, tenang, derita, bahagia

Dinamika kehidupan dalam pasangan rasa
Tertahta dalam hati sebagai nuansa
terwujud dalam tindakan dan aksi
dalam diri seorang pribadi

Kebaikan....akan dibalas dengan kebaikan
Kejahatan...akan dibalas dengan kejahatan
Itulah hukum yang berlaku bagi manusia di dunia ini
yang tak bisa terlepas dari aksi-reaksi

Episode bergulir seperti sebuah roda putar
Kadang diatas...kadang dibawah
Mencari puzzle hikmah dalam tempaan kehidupan dunia
Berharap ridho dari Allah Sang Pencipta

Puji, caci, cinta, benci
Jujur, dusta, sayang, dengki
Benar, Fitnah, rela, iri
Jumpa, pisah, datang, pergi

Dinamika kehidupan dalam pasangan aksi
Terjadi dalam kehidupan sehari-hari
Tindakan ditabur saat ini
Balasan dituai di hari nanti

Kebaikan.... akan mendatangkan pahala
kejahatan....akan mendatangkan dosa
Itulah balasan bagi tindakan manusia
Dari Allah yang Maha Kuasa

Episode bergulir seperti sebuah roda putar
Kadang mendapat pahala...kadang berbuat dosa
Mengumpulkan amal dalam tempaan berinteraksi dengan sesama
Berharap karunia dari Allah yang Maha Pencipta

Terus ditempa di dunia...
sampai ajal tiba...
Lalu menunggu di alam kubur...
hingga kiamat tiba...
Diakherat dihitung amal perbuatannya
bertanggung jawab terhadap amal perbuatannya
Read More

7.27.2011

Agar Ibadah Puasa Lebih Bermakna

Agar Ibadah Puasa Lebih Bermakna

Bulan Ramadhan merupakan bulan nan pernuh berkah; Ramadhan menjadi penghulu segala bulan dalam hitungan tahun Hijriyah, tahunnya umat Islam. Ramadhan adalah bulan shiyam (puasa), dan dia juga bulan qiyam (shalat malam).
Ramadhan Kariem


1 - Keutamaan Bulan Ramadhan

Hadits-hadits yang mengupas keutamaan bulan nan agung ini, cukup banyak dan bercorak ragam. Cukup kita petik beberapa di antaranya, sebagai penambah muatan motivasi yang mengangkat gairah imani kita untuk memasuki bulan Ramadhan yang akan datang menjelang, dengan penuh harap akan ampunan dan karunia-Nya.

Dari Ubadah bin Shamit bahwasanya Rasulullah (sallallaahu alayhi wa salam) bersabda, yang artinya:
"Telah datang kepadamu Bulan Ramadhan, bulan nan penuh berkah. Di bulan itu Allah akan menaungimu; menurunkan rahmat dan menghapus dosa-dosa, mengabulkan doa dan memperhatikan bagaimana kamu sekalian saling berlomba-lomba (dalam kebaikan) pada bulan itu. Allah pun membanggakan dirimu di hadapan para malaikat-Nya. Maka perlihatkanlah (wahai kaum Muslimin) segala kebaikan pada dirimu. Sesungguhnya orang yang celaka adalah orang yang kehilangan rahmat Allah." (Diriwayatkan oleh Imam Ath-Thabrani).

Hadits yang lain:
"Telah dianugerahkan kepada ummatku pada bulan Ramadhan lima karunia yang tidak pernah diberikan kepada ummat manapun sebelum mereka:
Aroma mulut orang yang berpuasa, disisi Allah, lebih harum semerbak ketimbang bau kesturi. Para malaikat memohonkan bagi mereka ampunan hingga waktu berbuka. Setiap hari di bulan itu, Allah menghiasi Jannah-Nya seraya berfirman kepada sang Jannah:
"Tak lama lagi, para hamba-Ku yang shalih akan dibebaskan dari beban dan kesusahan, lalu beranjak menemuimu."


Di bulan itu, para jin pembangkang dibelenggu; mereka tak dapat bebas berbuat, seperti pada bulan-bulan yang lain. Lalu, Allah mengampuni dosa- dosa mereka pada malam terakhir.
Ada sahabat yang bertanya: "Ya RasulAllah, apakah malam terakhir itu, malam Lailatul Qadar?".
Beliau menjawab:
"Bukan, karena orang yang beramal akan mendapati ganjarannya, bila ia telah selesai menunaikannya." [1]

Ada beberapa hadits lain yang senada dengan itu.  Dua hadits di atas, dan banyak lagi yang lainnya meliputi beberapa kesimpulan:

1.  Allah telah memberkahi bulan Ramadhan ini sebagai bulan pengampunan atas segala dosa, bagi orang yang memenuhi bulan ini dengan beragam ibadah; tetapi tidak untuk dosa-dosa besar.
Nabi (sallallaahu alayhi wa salam) bersabda:  "Barangsiapa yang beribadah pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan introspeksi diri, akan Allah ampuni dosa-dosanya yang terdahulu." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Dan Salman Al-Farisi, bahwasanya Rasulullah (sallallaahu alayhi wa salam) bersabda:  "Antara shalat-shalat lima waktu; antara Jum'at dengan Jum'at; dan antara Ramadhan yang satu dengan ramadhan berikutnya; ada pengampunan dosa, bagi mereka yang menghindari dosa-dosa besar."[2]

Dosa-dosa besar hanyalah diampuni, lewat taubat tersendiri yang dilakukan seorang hamba dengan penuh penyesalan di hadapan Allah. Hanya saja sebagian ulama, di antaranya Ibnu Taimiyyah, Imam Nawawi dan lain-lain menegaskan; bahwa Ibadah Ramadhan, berikut shaum dan shalat malamnya, bila dilakukan dengan penuh keikhlasan berarti sudah mencakup taubat itu sendiri. Dan itulah yang menjadi tujuan puasa, bahkan seluruh ibadah seperti tertera dalam al-Qur'an adalah: Agar kamu sekalian bertakwa.

2.  Termasuk keberkahan bulan suci Ramadhan adalah sempitnya ruang gerak setan itu untuk melancarkan godaan dan tipu dayanya terhadap bani Adam.
Terbelenggunya mereka, adalah dengan kehendak Allah dan dalam pengertian yang sesungguhnya. Namun juga tidak berarti mereka berhenti menggoda manusia secara total, seperti tersebut dalam hadits di atas.

3.  Dihiasinya Jannah untuk menyambut kedatangan orang-orang yang berpuasa, seusai menjalani cobaan Allah selama masa hidup di dunia. Ini salah satu bentuk Tabsyir atau kabar gembira dari Allah.

4.  Keberkahan bulan Ramadhan juga terungkap jelas, dengan adanya para malaikat yang memohonkan ampunan kepada Allah bagi mereka yang berpuasa. Di samping aroma mulut orang yang berpuasa yang secara lahir mungkin tidak sedap di sisi Allah lebih wangi dibanding aroma kesturi.

2 - Berbagai Keutamaan Lain

Sebagai Muslim yang mengharap keutamaan dan ampunan, di mana dia juga tak lepas dari noda dan dosa, maka noda dan dosa itu dapat terkurangi bahkan terhapus lewat ibadah di bulan Ramadhan. Segala bentuk ragam ibadah di bulan ini harus semaksimal mungkin kita mefaatkan di antaranya:

1.  Memperbanyak Shadaqah
Imam Tirmidzi meriwayatkan:  Rasulullah (sallallaahu alayhi wa salam) pernah ditanya: "Sedekah apakah yang paling utama?" Beliau (sallallaahu alayhi wa salam) menjawab: "Seutama-utamanya sedekah adalah sedekah di bulan Ramadhan." [3]
Nabi (sallallaahu alayhi wa salam) adalah orang yang gemar bersedekah. Kegemarannya bersedekah, menjadi semakin meningkat di bulan Ramadhan.  Salah seorang sahabat telah berkata: "Sesungguhnya Rasulullah itu lebih pemurah, dibandingkan dengan angin yang berhembus. Dan terutama lagi di bulan Ramadhan." [4]

2.  Shalat malam berjama’ah
Dari Abu Dzar, bahwasanya beliau menuturkan:
"Dahulu ketika kami melakukan shaum/puasa, Rasulullah (sallallaahu alayhi wa salam) tidak pernah shalat (malam) berjama'ah bersama kami hingga bulan Ramadhan hanya tersisa tujuh hari lagi. Lalu beliau shalat bersama kami hingga akhir sepertiga malam pertama. Pada malam yang ke dua puluh enam, beliau tak lagi shalat bersama kami. Namun pada malam ke dua puluh lima (satu malam sebelumnya), beliau sempat shalat bersama hingga pertengahan malam. Lalu kami bertanya:  "Ya Rasulallah, apakah tidak engkau sisakan sebagian malam agar kami menambah shalat sendiri?"
Maka beliau bersabda: "Barangsiapa yang shalat (malam) bersama imam hingga selesai shalatnya, akan dituliskan baginya (pahala) shalat semalam untuknya." [5]

Hadits tersebut umumnya digunakan oleh para ulama untuk menetapkan disyari'atkannya shalat malam berjama'ah (tarawih) pada bulan Ramadhan. Namun hadits tersebut juga secara lebih khusus menyiratkan keutamaan shalat malam berjama'ah di bulan Ramadhan itu. Meskipun secara umum, juga berlaku untuk setiap shalat jama'ah, baik yang fardhu maupun yang mustahab.
Syaikh Nashiruddin al-Albani menegaskan:  Sabda beliau (sallallaahu alayhi wa salam)  : "Barangsiapa yang shalat (malam) bersama imam", itu jelas menunjukkan keutamaan shalat malam Ramadhan berjama'ah.

Hal itu dikuatkan, dengan riwayat dari imam Abu Dawud dalam "Al-Masail" hal. 62:
Saya pernah mendengar Imam Ahmad ditanya:  "Mana yang lebih menarik hatimu, orang yang shalat berjama'ah atau shalat sendiri?"  Beliau menjawab: "Tentu saja orang yang shalat berjama'ah."
Beliau juga pernah ditanya:  "Bagaimana kalau orang yang shalat sendiri itu mengakhirkan shalat hingga akhir malam (pada waktu yang paling utama)?" Beliau menanggapi: "Sunnah kaum Muslimin tetap lebih aku sukai." [6]

3.  Memperbanyak amalan akhirat
Bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, adalah ladang subur untuk menebarkan beragam amal shalih untuk dituai hasilnya di akhirat nanti. Dan mulai membaca al-Qur'an, memberi makan orang miskin atau memberinya sekedar makanan untuk berbuka puasa, berdoa, beristigfar, mempererat hubungan silaturrahmi dan lain-lain.
Banyak kaum Muslimin yang secara tradisi, memenuhi bulan suci ini dengan bekerja di luar kebiasaan; demi untuk merayakan 'Iedul fitri dengan mewah penuh kegemerlapan, bahkan terkesan dipaksa-paksakan; itu jelas merugikan.
Di ladang pahala, kita justru menanam amalan duniawi yang lebih banyak menghasilkan kesia-siaan. Padahal telah diingatkan dalam satu hadits mauquf (hanya sampai kepada sahabat) dari Hasan bin Ali:
"Apabila engkau mendapati seseorang melomba kamu dalam urusan dunia, maka lombalah dia dalam urusan akhirat." [7]

4.  Menjalankan umrah
Imam Al-Bukhari meriwayatkan dalam Shahihnya bahwa Rasulullah (sallallaahu alayhi wa salam)  bersabda:
"Sesungguhnya ganjaran umrah di bulan Ramadhan, sama dengan ganjaran melaksanakan haji sekali atau bahkan haji bersamaku." [8]
Syaikh Abdullah bin Jarullah bin Ibrahim All Jarullah dalam "Majmu' Rasail Ramadhan iyyah" menyatakan:
"Namun yang perlu dipahami, bahwa umrah di bulan Ramadhan itu, meskipun ganjarannya sama dengan ibadah haji, namun ia tidak menggugurkan kewajiban haji itu sendiri bagi mereka yang mampu berkewajiban".


5.  Beribadah di malam Lailatul qadri
Para ulama menyatakan, bahwa malam itu disebut dengan Lailatul qadri (malam kemuliaan), karena kemuliaan dan keutamaannya. Bahkan dinyatakan, bahwa dimalam itu juga rizki dan ajal kematian para hamba untuk selama satu tahun ditentukan Allah. Sebagaimana difirmankan-Nya: "Pada malam itu dijelaskan, segala urusan yang penuh hikmat." (Ad-Dukhan: 4)
Banyak ayat yang menceritakan tentang keutamaannya yang tidak kami sebutkan di sini. Di malam itu juga pahala amal ibadah Allah lipatgandakan.
Nabi Bersabda:  "Barangsiapa yang beribadah di malam Lailatul qadri, dengan penuh keimanan dan perhitungan; akan diampuni segala dosa-dosanya yang terdahulu." [9]
Adapun waktu malam tersebut, banyak sekali diperselisihkan para ulama. Imam Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam "Fathul Bari", setelah menuturkan puluhan pendapat para ulama, berkata:
"Pendapat yang paling kuat, malam itu terdapat pada sepuluh malam terakhir.  Ia selalu berpindah, namun yang paling diharapkan dia akan muncul, pada malam-malam ganjil. Adapun tepatnya; menurut Syafi'iyyah pada malam ke 21 atau 23. Tapi menurut sebagian besar ulama pada malam ke 27."
Demikian juga pendapat syaikh al-Albani dalam "Qiyamul lail".  Para ulama sering mengungkapkan, bahwa hikmah tersembunyinya kepastian malam itu, adalah agar kaum Muslimin giat beribadah pada setiap malam bulan Ramadhan, Wallahu A'lam.

6.  I’tikaf
Lepas dari perselisihan di mesjid mana i'tikaf itu disyari'atkan, kaum Muslimin tetap harus mengakui kesepakatan para ulama bahwa i'tikaf di bulan Ramadhan, khususnya sepuluh hari terakhir, adalah keutamaan besar sekaligus sunnah yang tak pernah ditinggalkan Nabi (sallallaahu alayhi wa salam)  seumur hidupnya hingga beliau wafat.
Dari Abu Hurairah berkata:  "Nabi (sallallaahu alayhi wa salam) dahulu beri'tikaf setiap bulan Ramadhan selama sepuluh hari. Namun pada tahun di mana beliau wafat, beliau beri'tikaf selama dua puluh hari." [10]
Karena ia merupakan sunnah yang selalu dilakukan Nabi (sallallaahu alayhi wa salam), maka kaum Muslimin pun harus merentang jalan demi melaksanakannya sedapat mungkin, di mesjid manapun i'tikaf itu dilakukan. Oleh sebab itu, para ulama yang memilih pendapat bahwa i'tikaf itu hanya di tiga mesjid utama (mesjid Al-Haram, An-Nabawi dan Al-Aqsha), mereka menjadikan dalil "dilarangnya melakukan perjalanan sulit kecuali ke tiga mesjid" untuk dibolehkannya mencapai mesjid itu dengan upaya keras, karena di sana disyari'atkannya i'tikaf, sebagaimana yang diungkapkan oleh Imam Ash-Shan'ani dalam "Subulu as-Salam".
Pendapat ke dua ini termasuk yang dipilih Syaikh Muhammad Nashiruddin al- Albani Hafidzahullahu Ta'ala seperti beliau jelaskan dalam kitabnya "Qiyamu ar- Ramadhan".
Adapun bagi mereka yang berpendapat disyari'atkannya i'tikaf itu di setiap mesjid jami', merekapun harus berusaha menghidupkan kembali sunnah Nabi (sallallaahu alayhi wa salam) yang sudah lama ditinggalkan ini. [11]


3 - Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Menjalankan Puasa Ramadhan


Syaikh Abdullah bin Jarillah menyebutkan beberapa hal yang seyogyanya diperhatikan oleh orang yang berpuasa. Di sini kami nukil secara ringkas, dengan disertai sedikit tambahan dan takhrij ringkas beberapa haditsnya.

1. Mengenal hukum-hukum puasa
Banyak kaum Muslimin yang memasuki bulan puasa ini tanpa bekal ilmu tentang puasa sama sekali. Celakanya, mereka juga tak begitu merasa perlu untuk belajar. Padahal Allah Subhanahu Wa Ta'alaa berfirman:
"Bertanyalah kepada para ulama, kalau kamu sekalian tidak mengetahui." (An-Nahl: 43)

2. Ada kaum Muslimin menyambut puasa dengan hura-hura, danbukan dengan banyak berdzikir, beristighfar dan mensyukuri nikmat Allah. 
Klimaksnya, bulan yang penuh berkah ini tidaklah menggiring mereka untuk semakin bertakwa; tapi sebaliknya, semakin terbuai seribu satu kemaksiatan. Astaghfirullaah.

3.  Sebagian kaum Muslimin, memasuki bulan Ramadhan dengan gambaran lahir seperti orang-orang yang bertaubat. Mereka shalat, berpuasa dan meninggalkan banyak kemaksiatan yang biasa dilakukan.
Namun seusai bulan puasa, mereka kembali menjadi pecinta kemaksiatan. Seolah- olah, mereka hanya mengenal Allah di bulan nan suci ini. Atau mungkin mereka hanya memandang ibadah di bulan ini sebagai satu tradisi. Nabi (sallallaahu alayhi wa salam) bersabda:
"Barangsiapa yang beribadah hanya untuk didengar orang, maka Allah pun akan memberi ganjaran dengan sekedar (ibadah itu) didengar orang. Barangsiapa yang beribadah untuk sekedar dilihat orang, demikian juga Allah akan memberinya ganjaran."[12]

4.  Ada juga sebagian kaum Muslimin yang beranggapan bahwa bulan Ramadhan ini cocok dijadikan waktu untuk beristirahat, tidur-tiduran dan bermalas-malasan di siang hari, lalu begadang di malam hari. Bahkan seringkali, begadang malam itu dibumbui dengan hal-hal yang dapat mengundang kemurkaan Allah. Dengan permainan, mengobrol kesana kemari, berghibah, bahkan -kadang terjadi- berjudi, wal 'iyadzu billah.

5.  Selain itu, ada juga kaum Muslimin yang menyambut bulan ini dengan dingin dan tak bergairah.  Kalau sudah berlalu, ia akan kegirangan. Mereka beribadah dan berpuasa, semata-mata mengikuti kebiasaan manusia di sekitarnya.
Alangkah miripnya mereka dengan keadaan orang-orang munafik yang memang senang bermalas-malasan dalam ibadah. Allah Subhanahu Wa Ta'alaa berfirman:
"Sesungguhnya orang-orang munafik itu (berusaha) menipu Allah, tetapi Allah-lah yang akhirnya menipu mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk bershalat mereka berdiri dengan malas...." (An-Nisa: 142)
Rasulullah (sallallaahu alayhi wa salam) juga bersabda, yang artinya:
"Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat Isya dan Shubuh." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

6.  Banyak di antara mereka yang begadang malam untuk hal-hal yang tidak bermanfaat, sampai-sampai meninggalkan subuh berjama'ah. Padahal Rasulullah (sallallaahu alayhi wa salam) bersabda:
"Tidak dibolehkah begadang itu melainkan bagi orang yang shalat (malam), atau musafir." [13]

7.  Sebagian di antara mereka menghindari diri dari berbagai pembatal puasa; seperti makan, minum, berjima' dan lain-lain. Tetapi mereka tak berusaha menghindari hal-hal yang dapat membatalkan pahala puasa; seperti bebas melihat aurat wanita di jalan-jalan (bahkan terkadang menjadi kebiasaan sehabis shubuh dan menjelang berbuka), atau di majalah-majalah, berghibah, mencaci-maki orang dan lain sebagainya.

8.  Suka berdusta
Ada sebagian kaum Muslimin yang menganggap ringan berkata dusta, termasuk di bulan suci Ramadhan, di kala berpuasa.
Padahal Rasulullah (sallallaahu alayhi wa salam) pernah bersabda:
"Barangsiapa yang tidak juga meninggalkan berkata-kata dusta dan masih juga melakukannya (di kala berpuasa), maka Allah tak sedikitpun sudi menerima ibadah puasanya, meski ia meninggalkan makan dan minum." [14]

9.  Satu hal yang aneh, namun benar-benar sering terjadi; seseorang berpuasa, tapi tidak shalat. Atau terkadang ada yang rajin shalat, tapi selalu beralasan tidak kuat berpuasa.  Padahal sungguh tidak ada manfaat orang itu berpuasa kalau dia tidak shalat. Karena shalat adalah pilar dien/agama Islam.

10.  Ada juga sebagian kaum elit di kalangam Muslimin yang sengaja bersafar terkadang keluar negeri agar mendapat keringanan untuk tidak berpuasa.  Padahal Allah Maha Mengetahui apa yang terbetik dalam hati hamba-Nya.

11.  Sebagian kaum Muslimin, ada yang berbuka puasa dengan mengkonsumsi sesuatu yang haram. Terkadang minuman keras, rokok (itu banyak terjadi), serta makanan dan minuman yang didapat dan usaha yang haram.  Selain itu, beliau juga menyebutkan beberapa hal lain yang layak diperhatikan.
Dan juga masih banyak lagi kejanggalan-kejanggalan yang dilakukan sebagian kaum Muslimin dalam melakukan ibadah puasa.
Terkadang, bahkan merusak bingkai kerja dari puasa itu sendiri;  yaitu menahan diri dan makan dan minum. Bentuknya? Dengan mengumbar nafsu makan dan minum tatkala berbuka puasa. Ibnu Taimiyyah mengungkapkan penafsiran yang bagus tentang hadits nabi (sallallaahu alayhi wa salam): "Sesungguhnya setan itu mengalir dalam tubuh manusia mengikuti aliran darah." [15]
Beliau (sallallaahu alayhi wa salam) berkata:
"Orang yang puasa dilarang makan dan minum karena keduanya adalah sebab tubuh itu menjadi kuat. Dan makanan dan minum itulah yang dapat menghasilkan banyak darah, tempat di mina setan ikut berjalan mengaliri tubuh manusia. Sesungguhnya darah yang di telusupi setan itu memang berasal dan makanan dan minuman, bukan dan suntikan atau faktor keturunan." [16]


4 - Manfaat-Manfaat Ibadah Puasa


Syaikh Ali Hasan dalam "kitabu Ash-Shiyam" menuturkan beberapa faedah puasa berdasarkan keterangan dari beberapa hadits. Akan kami sebutkan di sini dengan ringkas:

1.  Puasa itu adalah perisai
Bagi mereka yang masih diamuk jiwa muda dan syahwat membara, namun masih belum terbuka pintu menuju pelaminan; disyari'atkan baginya untuk mengekang keinginan syahwatnya itu dengan berpuasa. Rasulullah (sallallaahu alayhi wa salam) bersabda, yang artinya:
"Wahai pemuda-pemudi, barangsiapa di antara kamu yang sudah memiliki kemampuan seksualitas, hendaknya ia menikah. Karena menikah itu lebih dapat memelihara pandangan dan kemaluan. Kalau ia belum mampu menikah, hendaknya ia berpuasa. Sesungguhnya puasa itu adalah obat penawar gejolak syahwat."
Lebih khusus lagi Rasulullah (sallallaahu alayhi wa salam) juga bersabda yang artinya:
"Puasa itu ibarat perisai, ia akan menamengi seorang samba dari siksa neraka." [17]
Nah khusus di bulan Ramadhan, sebulan penuh seorang Muslim akan diasah jiwanya dengan puasa sehingga bisa terbentengi dari sergapan setan yang selalu memperalat hawa nafsu untuk menjungkirkan seorang hamba ke jurang neraka. Tentu saja hal itu utama bagi mereka yang berkeinginan dengan puasanya untuk mencapai ketakwaan  kepada Allah.

2.  Puasa adalah jalan menuju Jannah
Dari Umamah berkata: "Wahai Rasulullah, tunjukkanlah aku satu amalan yang akan menggiringku menuju Jannah." Beliau bersabda: "Lakukan puasa,tak ada amalan yang setara dengannya." [18]

3.  Puasa dapat menjadi perantara turunnya syafa’at
Rasulullah (sallallaahu alayhi wa salam) bersabda, yang artinya:
"Puasa dan al-Qur'an akan memberi syafat kepada seorang hamba di hari kiamat nanti.  Sang puasa berkata: "Ya Allah, aku telah menghalanginya makan dan mengumbar nafsu, jadikanlah aku perantara untuk menyampaikan syafa'at-Mu kepadanya." [19]

4.  Dua saat kebahagiaan bagi orang yang berpuasa
Nabi (sallallaahu alayhi wa salam) bersabda:
"Orang yang berpuasa memiliki dua saat-saat penuh kebahagiaan: kala ia berbuka, dan, di saat ia menjumpai Rabb-nya (selepas hidup di dunia)." [20]

5.  Pintu Rayyan di Jannah (surga), bagi kaum yang berpuasa
Dari Sahal bin Sa'ad, dari Nabi (sallallaahu alayhi wa salam) bahwasanya beliau bersabda, yang artinya:
"Sesungguhnya di Jannah kelak, ada pintu yang bernama Rayyan. Dari situlah kaum yang berpuasa akan masuk Jannah di hari kiamat. Tak seorangpun kecuali mereka yang akan memasukinya. Bila orang terakhir di antara mereka telah masuk, pintu segera ditutup; dan barangsiapa (di antara yang masuk) meminum sedikit airnya, niscaya ia tak akan dahaga selamanya." [21]

Allah-lah Pencipta segala kebahagiaan, kepada-Nyalah kembali akhir kehidupan.
Selayaknya kita menyambut bulan yang penuh berkah dengan penuh gairah dan kegembiraan. Di sanalah, dan dari sanalah kita akan beranjak dengan taufik Sang Maha Rahman  menuju Jannah-Nya yang penuh kebahagiaan.



sumber dari http: //www.vbaitullah.or.id

[1] ) Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam kitab Zakat: 7576, 7712, 7713, 8015, 10464 dari hadits Abu Hurairah.
[2] ) HR. Muslim dalam kitab Ath-Thaharah: 342, 343, 344.
[3] ) HR.Tirmidzi kitab Zakat: 599, Baihaqi, Ibnu Khuzaimah dan lain-lain. Imam Tirmidzi berkata: "Hadits ini gharib."
[4] ) Diriwayatkan oleh Tirmidzi dalam Asy-Syamail al-Muhammadiyah.
[5] ) Diriwayatkan oleh Abu Dawud 1/217, Tirmidzi 11/72-73 dan beliau berkomentar: Sanad hadits ini shahih. Juga oleh Nasai 1/238, Ibnu Majah 1/397 dan lain-lain.
[6] ) Shalat At-Tarawih, hal. 15 - Al-Maktab Al-lslami.
[7] ) Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Ad-Dunya dalam kitab "Dzammu Ad-Dunya" No. 465 (lihat Al- ljabah Al-bahiyyah, Abdulllah bin Sa'dan - Dariil'Ashimah hal. 12).
[8] ) HR. Al-Bukhari IV/245
[9] ) Diriwayatkan oleh Al-Bukhari/1910 dan Muslim/759 dan Tirmidzi (619) dalam kitab: Ash- Shaum.
[10] ) HR. Al-Bukhari IV/245.
[11] ) Di antara para ulama yang berpendapat seperti ini:
1. Imam Al-Bukhari dalam Shahihnya 11/187;
2. Ibnu Hajar dalam Fathul Bari 1V/319, cetakan Daru Ad-Diyan;
3. Al-Imam Al-Baghwi dalam Syarhu As-Sunnah VI/494 cetakan Al-Maktab al-Islami;
4. Al-Mawardi dalam "Al-Hawi Al-Kabrr" 111/485 cetakan Daru al-Kutub al-Ilmiyyah;
5. An-Nawawi dalam "Al-Majmu"' VI/483 cetakan Daru al-Fikr;
6. Ibnu Qasim Ar-Ra_'i dalam Fathul Aziz V1/484;
7. Ibnu Quddamah dalam "Al-Mughni" 1V/462 cetakan Hajar Kaira Mesir dan juga dalam 'Asy-Syarhu al-Kabir';
8. Ibnu Dhawiyyan dalam 'Manaru as-Sabil" 1/224 cetakan Daru al-Ma'arif;
9. Imam Syaukani dalam "Nailul Author" 1V/769 cetakan Daru al-Jiel Lebanon;
10. Sayyid Sabiq dalam Fiqhu as-Sunnah dan lain-lain.
[12] ) Dengan lafadz ini dikeluarkan oleh Muslim dari hadits Ibnu Abbas (2986). Juga dari hadits Jundub dengan lafadz yang berbeda (6123). Al-Bukhari juga meriwayatkannya dalam kitab: Ar-Raqaiq (6134).
[13] ) Diriwayatkan oleh Imam Ahmad (3421, 4023) dan Imam Suyuthi dalam Al-Jami' Ash-Shaghir, dan beliau mengisyaratkannya sebagai hadits hasan.
[14] ) HR. AI-Bukhari kitab: Ash-Shaum 1770, 5597 dengan lafadz:
Barangsiapa yang belum meninggalkan perkataan dusta, mengerjakannya dan masa bodoh dengannya...
[15] ) Diriwayatkan oleh Ahmad (12132, 13631), Al-Bukhari kitab A1-I'tikaf (1897), kitab: Bad'ul kholq (3039) dan kitab; Al-Adab (6761) dan Muslim kitab: As-Salam (4040) dari hadits Anas bin Malik dan Shafiyyah binti Huyay, juga oleh Abu Dawud kitab: Al-Adab (4243), At-Tirmidzi kitab: Ar-Radha' (1092) Ibnu Majah kitab: Ash-Shiyam (1769) dan ini lafadznya.
[16] ) Lihat Haqiqatu ash-shiyam - oleh Ibnu Taimiyyah.
[17] ) Diriwayatkan oleh Ahmad 111/241.
[18] ) Diriwayatkan oleh Nasa'i (1V/165), Ibnu Hibban (hal. 232 - Mauridu Adz-Dzam'an) dan Al-Hakim (1/421).
[19] ) Diriwayatkan oleh Ahmad: 6626, Al-Hakim: U 54 dan lain-lain dari hadits Abdullah bin Amru.
[20] ) Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam kitab Ash-Shaum.
[21] ) Dikeluarkan oleh Al-Bukhari (4/95), Muslim (1152). Sedikit tambahan dibagian akhir hadits berasal dari Shahih Khuzaimah (1903).
Read More

Antara Agama Dan Cinta (hanyalah sebuah coretan kecil)

Istana Cinta



Antara agama dan cinta :
adalah dua unsur dalam satu senyawa.
Agama tak kan tersampaikan
oleh orang yang durja,
yang hatinya dipenuhi angkara,
dan tak ada setetespun cinta,
yang bermuara dalam jiwanya.

Dan cinta,
Bukanlah cinta :
jika hanya sebagai pemanis kata,
jika sekedar pemuas nafsu jiwa,
dan melelahkan raga.
Jika kita lupa dari mana ihwalnya cinta,
dan tak kenal pada siapa pemilik itu cinta.

Maka jangan merasa ringan melampias bahasa,
Mengurai sabda agama,
dan membuih mulutmu bicarakan agama,
Jika dihatimu masih tersimpan satu asa,
Yaitu ingin mencari popularitas nama,
Dengan berkendara tutur dan sabda.

dan jangan pula merasa diri sebagai Pujangga,
Bertutur kalam-kalam cinta,
Memanis kata dengan keindahan bahasa.
Meramu bahasa berbalutkan asmara.
Jika hatimu masih diselimuti kabut angkara,
Mengemas cinta
hanya dengan balutan kata.
Hanya sekedar tuk puaskan hasrat semata.

Karena antara cinta dan agama,
Adalah dua raga dalam satu jiwa.
Dua jiwa dalam satu raga.
Read More

7.26.2011

Saung Kang Faaiz: Agar Ibadah Puasa Lebih Bermakna

Saung Kang Faaiz: Agar Ibadah Puasa Lebih Bermakna: "Bulan Ramadhan merupakan bulan nan pernuh berkah; Ramadhan menjadi penghulu segala bulan dalam hitungan tahun Hijriyah, tahunnya umat Isla..."
Read More

7.25.2011

Keputihan dan cara mengatasinya

Keputihan Pada Wanita ini pada dasarnya sangat mengganggu aktivitas seseorang jika mengalaminya.

Penyebab Keputihan adalah semacam slim yang keluar terlalu banyak, warnanya putih seperti sagu atau tepung yang agak kental dan agak kekuning-kuningan. Slim adalah lendir kalau tidak banyak memang tidak bermasalah, namun kalau sudah melebihi dan menyebarkan bau tak sedap. Penyebabnya adalah terjadinya peradangan dan infeksi pada alat kelamin wanita.

Banyak sekali hal – hal yang dapat menyebabkan keputihan patologis, tapi umumnya disebabkan oleh infeksi saluran reproduksi. Infeksi tersebut dapat berasal dari :


Penyebab Keputihan

a. Jamur Candida atau Monilia
Keputihan akibat jamur ini akan berwarna putih susu, kental, berbau agak keras, disertai rasa gatal yang dominan pada vagina. Akibatnya, mulut vagina menjadi kemerahan dan meradang. Keputihan ini biasanya dipicu oleh kehamilan, penyakit kencing manis, pemakaian pil KB, dan rendahnya daya tahan tubuh. Bayi yang baru lahir juga bisa tertular keputihan akibat jamur Candida ini karena tanpa sengaja tertelan cairan ibunya yang adalah penderita saat persalinan.

b. Parasit Trichomonas Vaginalis
Ditularkan terutama lewat hubungan seks sehingga termasuk salah satu dalam Penyakit Menular Seksual (PMS), namun selain hal itu juga dapat lewat perlengkapan mandi, atau bibir kloset yang telah terkontaminasi. Cairan keputihan sangat kental, berbuih, berwarna kuning atau kehijauan dengan bau anyir. Keputihan karena parasit ini tidak menyebabkan gatal, tapi nyeri bila liang vagina ditekan.

c. Bakteri Gardnella
Sebagian besar wanita yang mengalami infeksi vagina bakterial tanpa gejala – gejala berarti disebabkan oleh bakteri ini. Keputihan biasanya encer, berwarna putih keabu-abuan, berair, berbuih, dan berbau amis (fishy odor). Bau akan lebih menusuk setelah melakukan hubungan seksual dan menyebabkan darah menstruasi berbau tidak enak. Jika ditemukan iritasi daerah vagina seperti gatal biasanya bersifat lebih ringan daripada keputihan yang disebabkan oleh Candida albicans atau Trichomonas vaginalis.

d. Virus
Keputihan akibat infeksi virus juga sering ditimbulkan penyakit kelamin seperti condyloma, herpes, HIV/AIDS. Condyloma ditandai tumbuhnya kutil-kutil yang sangat banyak disertai cairan berbau. Penyakit ini sering menjangkiti wanita hamil. Sedangkan virus herpes ditularkan lewat hubungan badan. Gejalanya seperti luka melepuh, terdapat di sekeliling liang vagina, mengeluarkan cairan gatal, dan terasa panas. Perlu diwaspadai karena keputihan akibat virus karena virus yang menginfeksi dapat menjadi salah satu faktor pemicu kanker rahim.

Keputihan akibat infeksi yang dibiarkan tidak diobati dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kemandulan. Hal ini dikarenakan infeksi meluas ke rongga rahim, ke saluran telur dan kemudian sampai ke indung telur dan bisa menyebar sampai ke dalam rongga panggul.


Mengatasi Keputihan

Obat untuk mengatasi keputihan sudah banyak dijual di apotek (anda dapat juga konsultasikan ke Dokter), Namun tidakada salahnya anda juga mengenal cara mengatasi keputihan dengan resep tradisonal sebagai berikut:
  • Ambillah 10 lembar daun beluntas, sepotong kayu rapet jenis pulosari sepanjang 5-6cm, 1 batang temu kunci, sepotong ujung kelingking kunir dan temu lawak sebesar jari kelingking.
  • Semua ramuan di rajang, ramuan temu kunci dan temu lawak diiris tipis-tipis masukkan ke dalam panci bersama daun beluntasdan diisi dengan 2 mangkok air bersih, direbus sampai mendidih hingga airnya tinggal sepertiga mangkok
  • Ambil air godokan tersebut dan di minum hangat-hangat. Pakailah ramuan ini selama 10 hari dengan teratur maka keputihan tersebut lenyap dan sembuh. Selamat mencoba.
Read More

Coretan Kecil Untuk Ibunda

Love Mom


Author : Kang Jaka Tresnani

                                                                              ~*~

Madah cinta yang ku gubah,
Tak bisa mensiratkan
pancaran keindahan cintamu.
Cinta yang selalu mewarnai
setiap langkah hidupku,
Cinta yang selalu penuhi
setiap hela nafasku.
Kau adalah majas terindah
dari setiap metafora cinta.

Keindahan kata Pujangga,
Tak mampu menandingi
Keagungan tutur petuahmu.
Pengorbanan para pecinta,
tak mampu menyaingi
Keberanianmu bertaruh nyawa.
Hanya demi aku anakmu..

Bunda, engkau adalah :
Ketulusan,
Keikhlasan,
Cinta tanpa pamrih,
Kasih sayang tak bertepi,
Tiada ibarat yang persis untukmu,
Tiada tamsil yang mengena untukmu.

Hanya ini yang bisa kubuat.
Do'a suci yang selalu terpanjat,
Pada Allah Penguasa jagat,
Semoga engkau selalu selamat,
di dunia yang sesaat,
Dan terlebih di keabadian akhirat.

"Yaa Robbanaa,
Jadikan Firdaus sebagai tempat
hunian terakhir untuknya,
dan jika aku tak di ijinkan
melihatnya tersenyum bahagia
di dunia ini,
maka ijinkanlah aku
untuk menyaksikan-nya,
Bersenda-gurau penuh bahagia,
di Syurga-Mu nanti,
Bersama para bidadari dan para penghuni Syurga,
dalam naungan cinta-Mu"

                                                                              ~*~
Read More

MP3 Murottal Qur'an

Read More

7.23.2011

14 Cara untuk membuat Ramadhan jadi Istimewa bagi Anak-anak .



Hanya beberapa hari lagi, kita akan kedatangan tamu istimewa.
Tamu Agung yakni bulan ramadlan, untuk kita orang dewasa mungkin tidak begitu masalah,
tapi bagaimana bagi anak-anak?
selain faktor kecape-an, ada juga yang merasa malas dan tergoda dengan jajanan diluar.
nah untuk mengantisipasinya, mumpung masih ada sedikit waktu bagi kita untuk mempersiapkan anak-anak untuk puasa di Ramadhan.

Berikut adalah beberapa ide untuk membantu membuatnya istimewa tahun ini :

1. Mengadakan pertemuan keluarga dan membahas tentang Ramadhan

 Seminggu sebelum Ramadan, mengadakan pertemuan keluarga untuk menjelaskan apa Ramadhan adalah, bahwa hilal awal menunjukkan, apa yang Muslim lakukan dan bagaimana jadwal keluarga akan berubah. Juga meminta saran apa yang semua orang ingin lakukan selama bulan. Misalnya, apakah mereka ingin melakukan perjalanan di suatu tempat, makan jenis tertentu makanan, dll

2. Membuat ucapan Selamat Datang bulan Ramadlan dengan balon atau Spanduk.


 Katakanlah "Ramadhan Mubarak" dengan tarif pihak standar: balon, spanduk besar dan berlimpah dekorasi. Dapatkan anak-anak untuk membantu menghias tempat itu dan meminta ide dan saran mereka sehingga mereka merasa dilibatkan.

3. Ceritakan sebuah kisah Ramadhan selama tidur setiap malam 


Jangan hanya mengandalkan buku anak-anak tentang Ramadhan untuk berbagi cerita. Jelaskan apa yang Ramadan seperti ketika Anda masih kecil. Anda juga dapat membuat beberapa cerita dengan anak Anda sebagai karakter utama dalam petualangan Ramadhan!

4. Biarkan mereka cepat bahkan seperempat hari dan merayakan


 Anak-anak sering ingin secepat mereka melihat orangtua mereka dan saudara-saudara yang lebih tua. Tahun ini, biarkan mereka cepat untuk beberapa jam. Siapkan "Iftar" khusus untuk mereka ketika mereka berbuka puasa dengan beberapa makanan favorit mereka.

5. Membuat tas menjarah Ramadhan untuk kelas mereka


 Mendapatkan izin guru mereka untuk membuat tas menjarah dengan bulan Ramadhan Mubarak ditulis pada mereka untuk kelas. Mengisinya dengan permen, mainan kecil dan kartu kecil menjelaskan dalam dua atau tiga kalimat singkat apa Ramadhan. Mintalah anak Anda membagikan tas ke teman sekelas mereka.

6. Membuat presentasi tentang Ramadhan di kelas mereka 


Lihat artikel ini tentang bagaimana untuk melakukan hal ini.

7. Membuat seni dan kerajinan Ramadhan di rumah

 Seni adalah cara yang bagus untuk belajar lebih lanjut tentang Ramadhan. Memiliki anak-anak membuat bentuk yang berbeda dari bulan dan menunjukkan mana yang menunjukkan awal bulan, yang satu tengah dan yang satu akhir; membuat kolase dari beberapa makanan favorit mereka untuk berbuka, memiliki mereka membuat alas piring Ramadhan khusus untuk meja makan.

8. Membuat perjalanan keluarga keluar dari melihat bulan

 Setelah anak-anak mengenakan piama mereka, kawanan mereka ke dalam mobil dan membawa mereka ke mana umat Islam lainnya di kota ini berkumpul untuk melihat bulan Ramadhan. Lakukan hal yang sama di akhir bulan. Bawalah teleskop atau teropong.

9. Mengundang teman-teman mereka atas untuk anak-anak-hanya Iftar

 Biarkan anak-anak Anda datang dengan daftar tamu dan menu. Juga, mintalah mereka membuat beberapa makanan. Anda dapat memilih beberapa anak-ramah resep atau mereka dapat membantu dengan mempersiapkan bagian Iftar yang tidak memerlukan menggunakan kompor atau memotong dengan pisau.

10. Mintalah kakek-nenek atau anggota masyarakat atas untuk Iftar tua

 Setelah semua orang makan, mengadakan sesi bercerita di mana para tamu menggambarkan apa Ramadan seperti ketika mereka tumbuh dewasa. Mintalah mereka untuk menjadi deskriptif. Bagaimana waktu berbuka puasa diumumkan? Di beberapa negara, mereka menggunakan drum. Di tempat lain pengumuman verbal pada pengeras suara dibuat. Apa jenis makanan yang mereka makan? Permainan apa yang mereka bermain selama Ramadhan?

11. Membuat Ramadhan 2010 lembar memo

 Ambil banyak foto orang selama sahur (sekarang yang menghibur!) Dan waktu berbuka puasa, serta saat mereka sedang berpuasa dan potongan dekorasi yang digunakan, stiker yang menarik, dll untuk membuat lembar memo tentang Ramadhan ini. Setiap anak harus membawa tiga kenang-kenangan dia ingin memasukkan.

12. Ingat miskin

 Aturlah dengan anak-anak untuk sukarelawan di dapur sup selama beberapa jam pada hari Sabtu atau Minggu. Jika memungkinkan, cobalah untuk menemukan satu yang memiliki anak-anak sebagai klien sehingga mereka melihat bahwa orang dewasa tidak hanya, tetapi anak-anak seperti mereka juga menderita kelaparan.

13. Membuat dan mengirim kartu buatan Ramadhan

 Sebelum bulan dimulai, memiliki seni dan kerajinan sesi untuk membuat kartu Ramadhan Mubarak untuk saudara, kakek-nenek, bibi dan paman. Kirim kartu segera meskipun, waktu berjalan keluar!

14. Membawa mereka ke Tarawih doa sehingga mereka merasa bahwa mereka bagian dari komunitas

 Tidak ada yang mengajarkan semangat masyarakat seperti doa jemaat. Membawa anak-anak dengan Anda ke masjid untuk shalat Tarawih pada Jumat malam dan Sabtu ketika PR tidak masalah. Juga, meminta mereka untuk membawa beberapa dari uang saku mereka untuk memberikan dalam amal ketika mereka ada di sana.


sumber :
ILoveAllaah.com
Read More

Kisah William Shakespeare




Dramawan dan penyair besar Inggris William Shakespeare dilahirkan tahun 1564 di Stratford-on-Avon, Inggris. Tampaknya dia peroleh pendidikan dasar yang lumayan tetapi tak sampai injak perguruan tinggi. Shakespeare kawin di umur delapan belas (istrinya umur dua puluh enam), beranak tiga sebelum umurnya mencapai dua puluh satu.

Beberapa tahun kemudian, dia pergi ke London, menjadi anak panggung dan penulis drama. Tatkala usianya mencapai tiga puluh Shakespeare sudah menunjukkan keberhasilan. Dan tatkala umurnya menginjak tiga puluh empat, dia sudah jadi orang berduit dan dianggap penulis drama Inggris terkemuka. Sepuluh tahun kemudian, dia sudah membuahkan karya-karya besar seperti Julius Caesar, Hamlet, Othello, Macbeth dan King Lear.

Dalam jangka waktu dua puluh tahun yang punya makna khusus Shakespeare tinggal di London itu, istrinya tetap tinggal di Stratford. Shakespeare mati di tahun 1616 pada sekitar ulangtahunnya yang ke-52. Dia tidak punya keturunan yang hidup.

Ada 38 drama terkenal ciptaan Shakespeare termasuk beberapa drama kecil yang mungkin digarap bersama orang lain. Selain itu, dia menulis sejumlah 154 sonata dan 3 atau 4 sajak-sajak panjang.

Ditilik dari kegeniusan Shakespeare, hasilnya dan kemasyhurannya yang memang sudah sewajarnya, mungkin timbul kesan aneh apa sebab namanya tidak ditempatkan di urutan lebih atas dalam daftar buku ini. Saya menempatkan Shakespeare begitu rendah bukan lantaran saya tidak menghargai daya hasil seninya, tetapi semata-mata karena saya yakin bahwa pada umumnya kesusasteraan atau tokoh-tokoh seniman tidaklah punya pengaruh besar dalam sejarah.

Kegiatan pemuka-pemuka agama, ilmuwan, politikus, para penyelidik, filosof, para pecipta lebih sering berpengaruh terhadap pelbagai bidang kehidupan manusia. Misalnya, kemajuan ilmu punya pengaruh besar terhadap peri kehidupan ekonomi dan politik, dan juga berpengaruh terhadap kepercayaan agama, sifat filosofis dan perkembangan seni.

Tetapi, seorang pelukis masyhur, kendati dia punya pengaruh besar terhadap pelukis lain, tidaklah punya pengaruh apa-apa terhadap perkembangan musik dan kesusasteraan, konon pula terhadap ilmu pengetahuan, atau bidang penyelidikan. Hal serupa berlaku pula untuk bidang-bidang sajak, drama dan musik. Walhasil, secara umum bisalah dibilang, pengaruh seniman itu cuma menyentuh bidang seni, bahkan terbatas pada bagian-bagian seni tertentu. Oleh sebab itu, tak ada tokoh kesusasteraan, musik atau seni lain yang diletakkan di atas urutan No. 30, malahan hanya sedikit sekali yang ditampilkan dalam buku ini.

Kalau demikian halnya, mengapa masih ada juga seniman yang termasuk daftar? Jawabnya ialah, kesenangan terhadap seni merupakan bagian langsung (meski tidak selalu merupakan bagian pokok) dalam kehidupan individu. Dengan kata lain, seseorang bisa menyediakan sebagian dari waktunya mendengarkan musik, sebagian membaca buku, sebagian memandang lukisan dan sebagainya. Bahkan apabila waktu yang kita habiskan untuk mendengarkan musik tak punya pengaruh terhadap kegiatan kita lainnya (ini tentu saja sesuatu yang dilebih-lebihkan) toh waktu itu tetap merupakan hal yang penting dalam hidup kita.

Tentu saja pribadi seorang seniman bisa saja punya pengaruh terhadap kehidupan kita lebih dari sekedar waktu yang kita habiskan untuk mendengarkan musik, membaca buku atau menikmati hasil karya mereka. Ini lantaran karyanya telah mempengaruhi begitu rupa baiknya karya seniman lain yang hasilnya kita senangi.

Dalam beberapa hal, kerja artistik sedikit banyak punya makna filosofis yang dapat mempengaruhi sikap kita dalam bidang masalah lain. Ini tentu saja terjadi lebih kerap dalam hal yang berkaitan dengan kesusasteraan ketimbang dengan musik atau lukisan. Misalnya, dalam Romeo and Juliet (Act III, scene 1) Shakespeare menulis ucapan sang pangeran “Mercy but murders, pardoning those that kill,” jelas menyuguhkan suatu ide (lepas orang terima atau tidak) yang punya makna filosofis dan lebih punya pengaruh politis ketimbang, katakanlah, memandang lukisan “Mona Lisa.”

Kelihatannya tak ragu lagi Shakespeare mengungguli semua tokoh-tokoh sastra. Relatif, sedikit sekali sekarang ini orang baca karya Chaucer, Virgil atau bahkan Homer, kecuali jika karya mereka itu jadi ketentuan bacaan sekolah. Tetapi, pementasan sebuah karya Shakespeare pastilah dapat sambutan. Kelebihan Shakespeare dalam hal perangkuman bait-bait betul-betul tak tertandingkan dan kalimat-kalimatnya sering dikutip, bahkan oleh orang yang tak pernah barang sekali pun melihat atau membaca dramanya. Lebih dari itu, nyata benar betapa ketenarannya bukanlah sekedar sepintas lintas. Karyanya menyuguhkan kebahagian kepada pembacanya dan penontonnya selama hampir empat abad. Karena karya-karya itu sudah mantap teruji jaman, adalah pantas menganggap bahwa karya Shakespeare akan terus tenar berabad-abad mendatang.

Dalam hal menentukan arti penting Shakespeare orang harus memperhitungkan andaikata dia tak pernah hidup di dunia, drama-dramanya tak akan pernah ditulis orang samasekali. Tentu saja, sampai batas tertentu, pernyataan serupa dapat diberikan kepada tiap tokoh artis atau sastra. Namun, faktor itu tampaknya tidak begitu punya arti penting khusus dalam penilaian terhadap bobot pengaruh yang ada pada seniman-seniman ukuran kecil.

Kendati Shakespeare menulis dalam bahasa Inggris, dia betul-betul tokoh yang dikenal seseluruh dunia. Jika bukannya suatu bahasa yang teramat universal, bahasa Inggris adalah paling mendekati ukuran itu ketimbang bahasa-bahasa lain yang pernah ada. Lagi pula, karya Shakespeare sudah diterjemahkan secara luas dan karyanya dibaca dan dipentaskan di pelbagai negeri.

Ada tentu saja beberapa penulis tenar yang karyanya dikecam oleh kritikus-kritikus seni. Tidaklah demikian halnya pada Shakespeare yang karyanya dihargai tanpa cadangan oleh para ahli sastra. Generasi-generasi penulis drama mempelajari karyanya dan mencoba meniru sebaik atau mengunggulinya. Gabungan antara pengaruh yang amat besar terhadap para pengarang dan ketenaran yang tak berkeputusan di kalangan masyarakatlah yang menempatkan Shakespeare di urutan cukup tinggi dalam daftar buku ini.

WILLIAM SHAKESPEARE 1564-1616
Read More

Kisah Abu Nawas

Siapa tak kenal nama Abu Nawas?
Sejak masa kanak-kanak sampai dewasa, pasti orang kenal dan sangat familiar dengan nama tokoh kocak ini?
Walau sangat populer namanya, banyak orang meragukan ketokohannya.
Maksud, banyak orang ragu apakah Abu Nawas seorang tokoh nyata, atau tokoh cerita fiksi saja.

Lalu, adakah yang tahu biografinya?
Sebenarnya, Abu Nawas adalah tokoh nyata benar-benar ada dan pernah hidup.
dan bukan sekadar tokoh fiksi kayak Batman, Superman, Spiderman dalam cerita-cerita fiksi Barat.

Nama asli Abu Nawas adalah Abu Ali al-Hasan bin Hani al-Hakami.
Lahir tahun 145 H (747 M ) di kota Ahvaz di Persia (sekarang Iran),
dari ayah Arab dan ibu Persia.
Ayahnya, Hani al-Hakam, merupakan anggota legiun militer Marwan II.
Sementara ibunya bernama Jalban, wanita Persia yang bekerja sebagai pencuci kain wol. Sejak kecil ia sudah yatim. Sang ibu kemudian membawanya ke Bashrah, Irak. Di kota inilah Abu Nawas belajar berbagai ilmu pengetahuan.

Masa mudanya penuh kontroversi.
Hal ini membuat dia tampil sebagai tokoh unik dalam khazanah sastra Arab Islam. Sajak-sajaknya juga sarat dengan nilai sprirtual, di samping cita rasa kemanusiaan dan keadilan. Ia menimba ilmu sastra Arab dari Abu Zaid al-Anshari dan Abu Ubaidah. Ia juga belajar Al-Quran dari Ya’qub al-Hadrami. Ilmu Hadis ia pelajari dari Abu Walid bin Ziyad, Muktamir bin Sulaiman, Yahya bin Said al-Qattan, dan Azhar bin Sa’ad as-Samman. Pertemuannya dengan penyair dari Kufah, Walibah bin Habab al-Asadi, telah memperhalus gaya bahasanya dan membawanya ke puncak kesusastraan Arab. Walibah sangat tertarik pada bakat Abu Nawas yang kemudian membawanya kembali ke Ahwaz, lalu ke Kufah. Di Kufah bakat Abu Nawas digembleng. Ahmar menyuruh Abu Nawas berdiam di pedalaman, hidup bersama orang-orang Arab Badui untuk memperdalam dan memperhalus bahasa Arab.

Kemudian ia pindah ke Baghdad. Di pusat peradaban Dinasti Abbasyiah inilah ia berkumpul dengan para penyair. Berkat kehebatannya menulis puisi, Abu Nawas dapat berkenalan dengan para bangsawan. Namun karena kedekatannya dengan para bangsawan inilah puisi-puisinya pada masa itu berubah, yakni cenderung memuja dan menjilat penguasa.

Kegemarannya bermain kata-kata dengan selera humor yang tinggi seakan menjadi legenda tersendiri dalam khazanah peradaban dunia. Kedekatannya dengan kekuasaan juga pernah menjerumuskannya ke dalam penjara. Pasalnya, suatu ketika Abu Nawas membaca puisi Kafilah Bani Mudhar yang dianggap menyinggung Khalifah. Tentu saja Khalifah murka, lantas memenjarakannya. Setelah bebas, ia berpaling dari Khalifah dan mengabdi kepada Perdana Menteri Barmak. Ia meninggalkan Baghdad setelah keluarga Barmak jatuh pada tahun 803 M. Setelah itu ia pergi ke Mesir dan menggubah puisi untuk Gubernur Mesir, Khasib bin Abdul Hamid al-Ajami. Tetapi, ia kembali lagi ke Baghdad setelah Harun al-Rasyid meninggal dan digantikan oleh Al-Amin.

Mengenai tahun meningalnya, banyak versi yang saling berbeda. Ada yang menyebutkan tahun 190 H/806 M, ada pula yang 195H/810 M, atau 196 H/811 M. Sementara yang lain tahun 198 H/813 M dan tahun 199 H/814 M. Konon Abu Nawas meninggal karena dianiaya oleh seseorang yang disuruh oleh keluarga Nawbakhti – yang menaruh dendam kepadanya. Ia dimakamkan di Syunizi di jantung Kota Baghdad.
Read More

My Endless Love





I loved you the moment
I saw your precious face.
You took hold of my heart;
Made it your own special place.

No one comes before you
And no one loves you more.
When you came into my life,
You made my spirit soar.

I can only love you
Until the day I die.
I pray you will be there
When it's time to say goodbye.

Take my hand and hold me;
Help my spirit fly.
Let your face be the last
I see before I die.
Read More

Cinta, Sesuatu yang sangat berharga



Cinta adalah sesuatu yang sangat berharga
Ia adalah sebuah perasaan yang
membuat hatimu bernyanyi riang.

Apakah kamu jauh atau dekat
Ia seperti berbisik di telingamu.

Bila kau menemukan cinta sejati
itu adalah sesuatu yang bersemi
indah dalam hatimu
Read More

7.22.2011

Kau adalah...............



My Love


Api-ku dan es,
  gula-ku dan rempah-rempah,
Senyumku di hari itu,
Tangisku di malam hari,
Cahayaku dalam kegelapan,
Jaring pengamanku
Seseorang yang ada dalam setiap mimpiku
  Sinar matahariku dan hujan,
Satu-satunya orang yang bisa membuatku gila,
Pelangi di langit ku,
Terus terang,
aku tidak pernah membiarkan diriku menangis
selain karenamu
 
Tak bisakah kau melihat?
Baik atau buruk, 
kau segalanya bagiku.
Read More

Kisah Maulana Jalaludin Rumi



Fariduddin Attar, seorang tokoh sufi juga, ketika berjumpa dengan Rumi yang baru berusia 5 tahun pernah meramalkan bahwa si kecil itu kelak bakal menjadi tokoh spiritual besar.

Sejarah kemudian mencatat, ramalan Fariduddin itu tidak meleset. Lahir di Balkh, Afghanistan pada 604 H atau 30 September 1207 Rumi menyandang nama lengkap Jalaluddin Muhammad bin Muhammad al-Balkhi al-Qunuwi. Adapun panggilan Rumi karena sebagian besar hidupnya dihabiskan di Konya (kini Turki), yang dahulu dikenal sebagai daerah Rum (Roma).

Ayahnya, Bahauddin Walad Muhammad bin Husein, adalah seorang ulama besar bermadzhab Hanafi. Dan karena kharisma dan tingginya penguasaan ilmu agamanya, ia digelari Sulthanul Ulama (raja ulama).
Namun rupanya gelar itu menimbulkan rasa iri pada sebagian ulama lain. Dan merekapun melancarkan fitnah dan mengadukan Bahauddin ke penguasa. Celakanya sang penguasa terpengaruh hingga Bahauddin harus meninggalkan Balkh, termasuk keluarganya.
Ketika itu Rumi baru berusia lima tahun.

Sejak itu Bahauddin bersama keluarganya hidup berpindah- pindah dari suatu negara ke negara lain. Mereka pernah tinggal di Sinabur (Iran timur laut). Dari Sinabur pindah ke Baghdad, Makkah, Malattya (Turki), Laranda (Iran tenggara) dan terakhir menetap di Konya, Turki. Raja Konya Alauddin Kaiqubad, mengangkat ayah Rumi sebagai penasihatnya, dan juga mengangkatnya sebagai pimpinan sebuah perguruan agama yang didirikan di ibukota tersebut. Di kota ini pula ayah Rumi wafat ketika Rumi berusia 24 tahun.

Di samping kepada ayahnya, Rumi juga berguru kepada Burhanuddin Muhaqqiq at-Turmudzi, sahabat dan pengganti ayahnya memimpin perguruan.
Rumi juga menimba ilmu di Syam (Suriah) atas saran gurunya itu.
Ia baru kembali ke Konya pada 634 H, dan ikut mengajar pada perguruan tersebut.

Setelah Burhanuddin wafat, Rumi menggantikannya sebagai guru di Konya. Dengan pengetahuan agamanya yang luas, di samping sebagai guru, ia juga menjadi da’i dan ahli hukum Islam. Ketika itu di Konya banyak tokoh ulama berkumpul. Tak heran jika Konya kemudian menjadi pusat ilmu dan tempat berkumpul para ulama dari berbagai penjuru dunia. Kesufian dan kepenyairan Rumi dimulai ketika ia sudah berumur cukup tua, 48 tahun.

Sebelumnya, Rumi adalah seorang ulama yang memimpin sebuah madrasah yang punya murid banyak, 4.000 orang. Sebagaimana seorang ulama, ia juga memberi fatwa dan tumpuan ummatnya untuk bertanya dan mengadu. Kehidupannya itu berubah seratus delapan puluh derajat ketika ia berjumpa dengan seorang sufi pengelana, Syamsuddin alias Syamsi Tabriz.

Suatu saat, seperti biasanya Rumi mengajar di hadapan khalayak dan banyak yang menanyakan sesuatu kepadanya. Tiba- tiba seorang lelaki asing –yakni Syamsi Tabriz– ikut bertanya, "Apa yang dimaksud dengan riyadhah dan ilmu?" Mendengar pertanyaan seperti itu Rumi terkesima.
Kiranya pertanyaan itu jitu dan tepat pada sasarannya.
Ia tidak mampu menjawab.

Berikutnya, Rumi berkenalan dengan Tabriz. Setelah bergaul beberapa saat, ia mulai kagum kepada Tabriz yang ternyata seorang sufi.
Ia berbincang-bincang dan berdebat tentang berbagai hal dengan Tabriz. Mereka betah tinggal di dalam kamar hingga berhari-hari.

Sultan Salad, putera Rumi, mengomentari perilaku ayahnya itu, "Sesungguhnya, seorang guru besar tiba-tiba menjadi seorang murid kecil. Setiap hari sang guru besar harus menimba ilmu darinya, meski sebenarnya beliau cukup alim dan zuhud. Tetapi itulah kenyataannya. Dalam diri Tabriz, guru besar itu melihat kandungan ilmu yang tiada taranya."

Rumi benar-benar tunduk kepada guru barunya itu. Di matanya, Tabriz benar-benar sempurna. Cuma celakanya, Rumi kemudian lalai dengan tugas mengajarnya. Akibatnya banyak muridnya yang protes. Mereka menuduh orang asing itulah biang keladinya.
Karena takut terjadi fitnah dan takut atas keselamatan dirinya, Tabriz lantas secara diam-diam meninggalkan Konya.

Bak remaja ditinggalkan kekasihnya, saking cintanya kepada gurunya itu, kepergian Tabriz itu menjadikan Rumi dirundung duka.
Rumi benar-benar berduka. Ia hanya mengurung diri di dalam rumah dan juga tidak bersedia mengajar.
Tabriz yang mendengar kabar ini, lantas berkirim surat dan menegur Rumi.
Karena merasakan menemukan gurunya kembali, gairah Rumi bangkit kembali. Dan ia mulai mengajar lagi.

Beberapa saat kemudian ia mengutus putranya, Sultan Salad, untuk mencari Tabriz di Damaskus. Lewat putranya tadi, Rumi ingin menyampaikan penyesalan dan permintaan maaf atas tindakan murid-muridnya itu dan menjamin keselamatan gurunya bila berkenan kembali ke Konya.
Demi mengabulkan permintaan Rumi itu, Tabriz kembali ke Konya. Dan mulailah Rumi berasyik-asyik kembali dengan Tabriz. Lambat-laun rupanya para muridnya merasakan diabaikan kembali, dan mereka mulai menampakkan perasaan tidak senang kepada Tabriz.
Lagi-lagi sufi pengelana itu,
secara diam-diam meninggalkan Rumi, lantaran takut terjadi fitnah. Kendati Rumi ikut mencari hingga ke Damaskus, Tabriz tidak kembali lagi.

Rumi telah menjadi sufi, berkat pergaulannya dengan Tabriz. Kesedihannya berpisah dan kerinduannya untuk berjumpa lagi dengan gurunya itu telah ikut berperan mengembangkan emosinya,
sehingga ia menjadi penyair yang sulit ditandingi.
Guna mengenang dan menyanjung gurunya itu, ia tulis syair- syair, yang himpunannya kemudian dikenal dengan nama DIVAN-I SYAMS-I TABRIZ.
Ia bukukan pula wejangan-wejangan gurunya,
dan buku itu dikenal dengan nama MAQAALAT-I SYAMS TABRIZ.

Rumi kemudian mendapat sahabat dan sumber inspirasi baru,
Syekh Hisamuddin Hasan bin Muhammad.
Atas dorongan sahabatnya itu, ia berhasil selama 15 tahun terakhir masa hidupnya menghasilkan himpunan syair yang besar dan mengagumkan yang diberi nama MATHNAV-I (Matsnawy_red.).
Buku ini terdiri dari enam jilid dan berisi 20.700 bait syair.
Dalam karyanya ini, terlihat ajaran-ajaran tasawuf yang mendalam, yang disampaikan dalam bentuk apologi, fabel, legenda, anekdot, dan lain-lain.

Karya tulisnya yang lain adalah RUBA'IYYAT (sajak empat baris dalam jumlah 1600 bait),
FIIHI MAA FIIHI (dalam bentuk prosa; merupakan himpunan ceramahnya tentang tasawuf),
dan MAKTUBAT (himpunan surat-suratnya kepada sahabat atau pengikutnya).

Bersama Syekh Hisyamuddin pula, Rumi mengembangkan tarekat Maulawiyah atau Jalaliyah.
Tarekat ini di Barat dikenal dengan nama THE WHIRLING DERVISES (Para Darwisy yang Berputar-putar).
Nama itu muncul karena para penganut tarekat ini melakukan tarian berputar-putar, yang diiringi oleh gendang dan suling, dalam dzikir mereka untuk mencapai ekstase.
Read More

Hidupku denganmu

Istana Cinta
Aku telah menjalani kehidupanku
di dunia yang kacau.
aku melihat kegelapan terungkap di hari-hariku.
Gemetar hatiku,
aku merasa
kesedihan seperti memelukku 
dari kepala hingga ke kaki.

Dan sekarang aku telah menemukanmu
Begitu tepat dan benar segalanya.
kau adalah kilauan di mataku
kau telah mengisinya dengan penuh kasih,
disetiap teriakanku.

kau  menguasai ketakutanku
Dan air mataku dihapuskan olehmu,
Hidupku tampak jauh lebih bahagia.

Karenamu
aku belajar bahwa hidup tidak sengsara.
Sekarang aku tahu cinta adalah disimpan untuk selamanya.
Aku telah mencari bahkan laut terdalam,
Tapi tidak ada yang seperti kasihmu
kau  telah memberiku kasih sayang terindah.

Aku mencintaimu sayang
Read More