Otak Mesum Pendeta Kristenisasi (Jawaban untuk Pendeta Richmon-5)
Setelah menghujat Allah sebagai
penipu dan menghina Rasulullah sebagai ahli neraka, Pendeta Antonius
Richmon Bawengan menghujat ibadah haji sebagai ritual mesum. Dalam sub
judul "Awal Ketertipuan," biang kerusuhan Temanggung ini melecehkan
ibadah haji sebagai ritual penyembahan berhala berwujud patung alat
kelamin. Perhatikan kutipannya:
"Setiap calon Haji wajib mencium
Hajar Aswad sebagai pentahbisan kehajiannya! Jelaslah bahwa agamanya
Muhammad tidak lebih adalah pelestarian agama Arabi.
Sekali lagi Penulis menempuh risiko
kemarahan Pembaca, tetapi kebenaran harus disampaikan. Hajar Aswad
adalah beberapa keping Batu Hitam (bahasa ilmiah: meteorite) yang diberi
bercungkup perak berbentuk kelamin perempuan. Mencium patung kelamin
perempuan, itulah yang terjadi dalam ibadah Haji!
Masih dalam upacara Haji, di sebelah
‘sana’ dilakukan ‘jumrah’, acara melempar jin, dengan cara melemparkan
batu ke arah suatu tonggak yang berdiri tegak.
Mata Anthropolog yang tajam akan
melihat bahwa Hajar Aswad dan Tonggak itu adalah sisa-sisa Kuil Hindu,
di mana selalu hadir Yoni dan Lingga (simbol kemaluan wanita dan pria)."
(hlm. 6).
Kutipan itu semakin mempertegas
betapa rusaknya logika Pendeta Richmon. Ajarannya rusak dan merusak
karena wawasannya jahil dan otaknya mesum.
Tidak benar pernyataan bahwa mencium
Hajar Aswad adalah kewajiban sebagai pentahbisan yang menentukan sah
tidaknya ibadah haji. Tuduhan ini adalah rekayasa Pendeta Richmon. Dalam
tatacara ibadah haji, mencium Hajar Aswad itu disunnahkan, bukan
diwajibkan. Mencium Hajar Aswad dianjurkan bagi yang dapat, sedangkan
bagi yang tidak bisa menciumnya, maka cukup dengan menunjuk dengan jari
tangan kanan.
…Tuduhan bahwa umat Islam mencium Hajar Aswad sama dengan mencium patung alat kelamin wanita, menunjukkan betapa pornonya pendeta kelahiran Manado ini….
Tuduhan bahwa umat Islam mencium Hajar
Aswad sama dengan mencium patung alat kelamin wanita, menunjukkan bahwa
Pendeta Richmon berotak porno. Dengan imajinasi pornonya itu, ia
berasumsi bahwa Hajar Aswad itu menyerupai alat kelamin wanita. Kemudian
tugu Jamarah yang menjulang ke atas diasumsikan sebagai patung alat
kelamin laki-laki. Astagfirullah. Betapa pornonya pendeta
kelahiran Manado ini.
Asal ada batu berlobang maka dia
berpikir bahwa itu adalah alat kelamin wanita, dan asal ada benda
(patung, tongkat atau tonggak) yang menjulang ke atas, langsung dia
berasumsi bahwa itu adalah patung alat kelamin laki-laki.
Dengan jiwa mesum seperti itu, lantas
bagaimana imajinasi Pendeta Richmon ketika berdoa di gereja menghadap
patung Yesus disalib hanya mengenakan secuil kain yang menutupi organ
intimnya? Kemesuman apakah yang terlintas di benaknya? Apakah dia berani
mengklaim jemaat gereja kebaktian menyembah tuhan yang bugil? Umat
Islam tidak semesum itu.
Otak porno Pendeta Richmon ini sungguh
akut. Entah apa kebiasaannya sehingga segala hal yang dilihatnya
dihayalkan dengan imajinasi cabul seputar alat reproduksi manusia.
Dengan tulisan cabul itu, Pendeta
Richmon ingin memurtadkan umat Islam, katanya demi syiar ajaran Kristen
untuk memuliakan Yesus. Padahal, langkah itu tidak bisa dibenarkan oleh
Bibel sendiri. Karena percabulan adalah nafsu kedagingan yang setara
dengan dosa musyrik/menyembah berhala (Galatia 5:19-20). Yesus secara
tegas mengecam percabulan sebagai nafsu jahat yang menajiskan:
“Sebab dari dalam, dari hati orang,
timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan,
perzinaan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati,
hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam
dan menajiskan orang” (Markus 7:21-23)
Hajar Aswad adalah batu berwarna hitam
yang berada tepat di sisi selatan Ka'bah dengan ketinggian 1,10 meter
dari tanah thawaf. Panjangnya sekitar 25 cm danlebarnya adlah 17 cm.
Batu yang tertanam di dalam tembok Ka'bah ini, awalnya adalah satu
keping saja. Namun karena insiden Qaramithah –di mana kelompok Syiah
Ismailiyah mencuri Hajar Aswad tahun 319 H– dan berbagai peristiwa
lainnya, maka bagian atas yang tampak daei Hajar Aswad itu pecah.
Akibatnya, ia tampak menjadi delapan kepingan dengan ukuran yang
berbeda-beda.
….Umat Islam memegang atau mencium Hajar Aswad semata-mata ketaatan kepada perintah Allah dan Rasulnya, bukan untuk menyembah maupun berdoa kepada batu hitam ini….
Sudah berjuta-juta orang mencium dan
memegang Hajar Aswad pada musim haji maupun ketika ibadah 'umroh, namun
tak seorang pun yang berpikiran mesum lalu meyakini bahwa mereka mencium
atau memegang patung alat kelamin wanita. Umat Islam memegang atau
mencium Hajar Aswad itu semata-mata sebagai bukti ketaatan kepada
perintah Allah dan Rasulnya, bukan untuk menyembah maupun berdoa kepada
batu hitam ini.
Ketaatan ini dicontohkan oleh shahabat
Umar bin Khattab melalui ungkapannya yang tertuang dalam Shahih
Bukhari: "Sesungguhnya saya tahu bahwa engkau adalah batu biasa
yang tidak memberikan manfaat dan madharat. Andaikan saya tidak melihat
Rasulullah menciummu, maka aku tidak akan pernah menciummu."
Dengan prinsip seperti itu, umat Islam
tidak melakukan kemusyrikan apapun ketika mencium Hajar Aswad. Mungkin
Richmon masih belum fasih bahasa Indonesia, sehingga tidak bisa
membedakan kata "mencium" dengan "menyembah." Inilah akar kekeliruan
logika mesum Pendeta Richmon.
Ayat-ayat 'Mesum' Pendeta
Antonius Richmon Bawengan
Menurut Pendeta Nurdin, rekan seprofesi
Pendeta Richmon yang sama-sama getol melakukan pengkristenan, pikiran
seseorang sangat dipengaruhi oleh bahan pustaka yang dibaca. “Buku akan
membuat orang menjadi baik atau membuat orang menjadi buruk. Buku juga
yang akan membawa manusia ke surga atau neraka.
Maka penulisnya akan
bertanggung jawab nanti di akhirat” (Ayat-ayat Penting di dalam
Al-Qur'an, hlm. 5).
Dengan imajinasi yang sangat porno, maka
sesuai dengan kesimpulan Pendeta Nurdin, maka bisa dipastikan bahwa
otak mesum Pendeta Richmon itu dipengaruhi oleh bacaan atau tontonan
porno yang dilahap setiap hari. Medianya bisa berupa totonan video porno
atau bacaan buku-buku porno.
Bila ditelaah, dalam Bibel banyak dimuat
ayat-ayat erotis yang mengumbar kalimat seputar organ intim lelaki dan
perempuan. Misalnya, kitab Kidung Agung 4:5 dan 7:1-3 memuat puisi
memuja kecantikan wanita dari pinggang, pusar dan buah dada. Kitab Amsal
5:18-19 menyebut kalimat "buah dada yang selalu memuaskan."
Ada pula puisi berhayal memegang
payudara wanita:
"Betapa cantik betapa jelita engkau,
hai tercinta di antara segala yang disenangi. Sosok tubuhmu seumpama
pohon korma dan buah dadamu gugusannya. Aku ingin memanjat pohon korma
itu dan memegang gugusan-gugusannya" (Kidung Agung 7:6-8).
Puisi lebih vulgar menyebut –maaf–
payudara montok wanita bugil: "Engkau menjadi besar dan sudah cukup
umur bahkan sudah sampai pada masa mudamu. Maka buah dadamu sudah
montok, rambutmu sudah tumbuh tetapi engkau dalam keadaan telanjang
bugil" (Yehezkiel 16:7 ).
….Ayat paling vulgar seputar organ intim dalam Bibel disebutkan secara transparan dalam Bibel kitab Yehezkiel….
Ayat paling vulgar seputar organ intim
dalam Bibel disebutkan secara transparan dalam kitab Yehezkiel:
"Datanglah firman Tuhan kepadaku:
“Hai anak manusia, ada dua orang perempuan, anak dari satu ibu. Mereka
bersundal di Mesir, mereka bersundal pada masa mudanya; di sana susunya
dijamah-jamah dan dada keperawanannya dipegang-pegang"
(Yehezkiel 23:1-3).
"Ia berahi kepada kawan-kawannya
bersundal, yang auratnya seperti aurat keledai dan zakarnya
seperti zakar kuda. Engkau menginginkan kemesuman masa
mudamu, waktu orang Mesir memegang-megang dadamu dan menjamah-jamah
susu kegadisanmu” (Yehezkiel 23:20-21).
Itulah beberapa contoh ayat-ayat Bibel
yang sangat berani melukiskan adegan seksual, percabulan, persetubuhan,
perkosaan, perzinaan dan fantasi seksual secara vulgar. Tak heran jika
Profesor David M Carr menyebutnya dengan istilah “The Erotic Word”
(Firman Tuhan yang Erotis). Kisah cabul yang disucikan atau kesucian
yang tercabuli.
Jika pembaca ingin menelaah lebih jauh
tentang pornografi dalam Bibel, silakan membaca buku: The Dark
Bible karya Jim Walker & Dr Shabir Ally (Imanuel Press, 2005), All
the Obscenities in the Bible karya Gene Kasmar (Brooklyn Centre:
Kas-mark Publishing, 1995) dan Indeks Kesalahan Alkitab karya
Molyadi Samuel AM (Pustaka Dai, 2011).
Bisa jadi, ayat-ayat itulah yang
membentuk jiwa mesum Pendeta Richmon, sehingga otaknya teringat alat
kelamin wanita ketika melihat foto Hajar Aswad. Dan imajinasinya
menjadi mesum teringat alat kelamin pria ketika melihat adanya tugu,
tongkat atau tonggak yang berdiri menjulang ke atas.
Tak heran jika George Bernard Shaw,
seorang budayawan dan kritikus kaliber internasional menyebut Bibel
dengan julukan yang sangat pedas: “The most dangerous book (the
Bible) on earth, keep it under lock and key.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Cinta