Salam

Salam Ramadlan

3.08.2011

Zaisingh-07 (Chapter II)

waktu terus berlalu, beranjak meninggalkan masa kecilku yang asyik, tapi tidak begitu menyenangkan,
karena memang nothing special in My life,
menjelang ABG, lulus sekolah dasar aku melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP, tepatnya d SMPN 1 S....(masih d Garut Selatan).

di SMP pun, masih tetap sama.
aku selalu mendapatkan ranking ke-1 tiap kali ulangan umum dilaksanakan. akhh tidak ada yang istimewa ternyata.
tapi disini (di SMP), aku mulai "GILA", mulai mengenal cinta walaupun baru sebatas cinta monyet, dan "AKU PUN MULAI NAKAL". Sampai-sampai beberapa kali berantem dengan guru, hanya karena Sang Guru (Guru IPS Sejarah waktu itu, namanya Ibu Siti Rodiah) menerangkan tentang teori evolusi
(teori Darwinisme), yang katanya " MANUSIA MASIH SATU GARIS KETURUNAN DENGAN MONYET", dan aku pun menolak teori itu, akhirnya Sang Guru mengusirku dari kelas, dan tidak boleh masuk tiap kali pelajaran beliau. (maafkan aku ibu).

ada lagi guru (guru Seni Tradisional Sunda) yang selalu melakukan "PUNGLI" di sekolahku, dan memberikan ancaman kalau tidak membayar "TIDAK AKAN MENDAPAT NILAI". akupun gerah, dan mengajak semua teman sekelasku "memboikot" tiappelajaran beliau, Alhamdulillaah berhasil.

dan masih banyak lagi kisah dan kasus ku di sekolahan.

di kehidupan luar kelas, aku terbilang anak yang paling pintar (kata orang GENIUS) untuk tingkatan usiaku d Kecamatan S, Selatan Kota Garut, tapi aku juga sangat nakal.
aku sering nongkrong di jalan tiap malam, sampai akhirnya banyak orang yang merasa kehilangan hewan ternaknya dan mereka menuduh "aku (penulis) dan kawan-kawan, yang mencuri hewan mereka.
akupun merasa gerah karena DEMI ALLAAH aku tidak merasa melakukan pencurian itu.
mulailah aku bergerilya dengan prinsip hidupku, SUDAH DITUDUH MENCURI TAPI TIDAK MELAKUKAN, MENDING SEKALIAN MENCURI.
ITULAH PRINSIPKU WAKTU ITU, maka akupun nekat mencuri apa yang orang-orang tuduhkan padaku dan teman-temanku.

Kini tiba saatnya, Sang Bunda marah, malu, dan akhirnya menghukumku dengan pukulan-pukulan lewat tangan sang kakek, paman, dan nenek.

huffftttttttt, aku masih angkuh, dan tidak mau merubah.


(BERSAMBUNG)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cinta